Jawa Tengah Terdapat Banyak Candi Bersejarah

jawa tengah

Jawa tengah terdapat banyak candi bersejarah peninggalan dari kesultanan besar yang banyak sekali pengunjung yang datang ke candi. Kalau ngomongin Jawa Tengah, hal pertama yang terlintas di kepala pasti candi. Ya, provinsi ini memang bisa dibilang surganya peninggalan sejarah, khususnya candi-candi yang berusia ratusan hingga ribuan tahun. Dari yang megah dan terkenal seperti Borobudur dan Prambanan, sampai yang tersembunyi dan jarang terdengar seperti Candi Gedong Songo, semuanya punya cerita sendiri yang bikin kita seakan diajak menyelami masa lalu.

Aku pribadi pernah mengunjungi beberapa candi di Jawa Tengah, dan jujur, setiap tempat selalu punya vibe yang beda. Ada yang megah dan bikin takjub, ada juga yang terasa mistis dan bikin bulu kuduk berdiri. Tapi satu hal yang pasti, setiap batu yang tersusun di candi ini menyimpan jejak peradaban yang luar biasa.

Candi Borobudur Keajaiban Dunia dari Masa Lalu

Siapa yang nggak tahu Candi Borobudur? Candi Buddha terbesar di dunia ini adalah ikon wisata sekaligus kebanggaan Indonesia. Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, Borobudur adalah bukti betapa majunya peradaban Nusantara di masa lalu.

Pertama kali aku ke Borobudur, rasanya campur aduk. Antara kagum dengan ukuran dan detail reliefnya, sekaligus mikir, gimana caranya orang zaman dulu bisa membangun sesuatu sebesar ini tanpa alat modern? Apalagi kalau naik ke puncak dan melihat deretan stupa yang mengelilingi, suasananya benar-benar magis.

Konon, relief-relief di Borobudur ini menceritakan ajaran Buddha dan perjalanan manusia menuju pencerahan. Kalau kamu suka sejarah atau spiritualitas, pasti bakal merasa terkoneksi banget dengan tempat ini.

Candi Prambanan Mahakarya Hindu yang Menawan

Bergeser sedikit ke Yogyakarta (yang masih bagian dari Jawa Tengah dalam konteks sejarah), ada Candi Prambanan, candi Hindu terbesar di Indonesia. Kalau Borobudur punya aura damai, Prambanan terasa lebih gagah dan megah.

Dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno, Prambanan didedikasikan untuk Dewa Trimurti Brahma, Wisnu, dan Siwa. Candi utamanya yang menjulang setinggi 47 meter bikin siapa saja yang datang langsung merasa kecil di hadapan arsitektur luar biasa ini.

Yang paling menarik, di balik keindahan Prambanan, ada legenda terkenal tentang Roro Jonggrang. Dikisahkan, candi ini adalah hasil kutukan seorang putri yang menolak lamaran Bandung Bondowoso. Mitos ini bikin Prambanan makin menarik, karena menggabungkan sejarah dan cerita rakyat yang masih dipercaya banyak orang hingga sekarang.

Candi Gedong Songo Keindahan di Atas Awan

Kalau mau cari candi dengan nuansa yang berbeda, coba datang ke Candi Gedong Songo di lereng Gunung Ungaran, Semarang. Aku pertama kali ke sini tanpa ekspektasi tinggi, tapi begitu sampai, langsung jatuh cinta.

Candi ini letaknya di dataran tinggi, jadi udaranya sejuk dan pemandangannya luar biasa. Nggak seperti Borobudur atau Prambanan yang berdiri di satu kompleks luas, Gedong Songo terdiri dari beberapa candi kecil yang tersebar di bukit-bukit. Jalan dari satu candi ke candi lain itu seperti trekking ringan dengan bonus panorama alam yang bikin betah.

Candi-candi ini dibangun pada abad ke-8 dan dipercaya sebagai salah satu candi Hindu tertua di Indonesia. Meski nggak sebesar Prambanan, suasana di sini justru terasa lebih intim dan tenang, cocok buat yang suka eksplorasi sambil menikmati alam.

Candi Dieng Peninggalan Misterius di Negeri di Atas Awan

Dieng terkenal dengan pemandangan pegunungannya yang menakjubkan, tapi tahukah kamu kalau di sana juga ada candi-candi kuno yang berusia lebih dari 1.200 tahun? Candi-candi ini, yang dikenal sebagai Candi Dieng, adalah kompleks candi Hindu yang konon merupakan salah satu yang tertua di Indonesia.

Yang bikin Dieng unik adalah lokasinya yang berada di dataran tinggi lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut. Bayangkan, bangun pagi dengan udara dingin yang menusuk tulang, lalu berjalan di antara candi-candi batu yang diselimuti kabut tipis. Rasanya benar-benar seperti masuk ke dunia lain.

Candi-candi di sini dinamai berdasarkan tokoh dalam Mahabharata, seperti Candi Arjuna, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca. Meski ukurannya relatif kecil dibanding Prambanan, Dieng tetap menarik karena atmosfernya yang mistis dan sejarahnya yang masih menyimpan banyak teka-teki.

Candi Sukuh dan Candi Cetho Jejak Hindu yang Berbeda

Berada di kaki Gunung Lawu, Candi Sukuh dan Candi Cetho adalah dua candi Hindu yang punya arsitektur unik, jauh berbeda dari Prambanan. Kalau candi-candi Hindu di Indonesia biasanya mengikuti gaya India, Sukuh dan Cetho justru lebih mirip piramida suku Maya di Amerika Latin.

Candi Sukuh dikenal dengan relief-reliefnya yang agak “berani”, karena menggambarkan simbol-simbol kesuburan yang cukup eksplisit. Ini membuat beberapa orang percaya bahwa candi ini dulunya punya fungsi ritual khusus.

Sementara itu, Candi Cetho yang berada di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut memberikan pemandangan yang spektakuler. Suasananya juga lebih tenang dan terasa sakral, karena masih digunakan oleh masyarakat sekitar untuk ritual keagamaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *